Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TUGAS2_BAHASA INDONESIA 2#_MITOS

Pasti anda pernah mendengar kata “pamali” ? yang merupakan salah satu tradisi (mitos) orang jaman dulu. Bentuknya berupa larangan yang apabila dilanggar akan mendapat semacam kutukan. Akan tetapi sampai sekarang masih ada orang tua yang menggunakan beberapa pamali untuk melarang anak-anaknya. Yang menjadi pertanyaan adalah apabila kita melanggar pamali tersebut apakah benar sebuah kutukan yang menyertainya akan menimpa kita? Berkikut contoh mitos beserta faktanya menurut pendapa saya.

1.       Mitos : Kalau menyapu yang bersih agar besok suaminya tidak brewokan (wajahnya dipenuhi rambut).

Fakta : Ini berhubungan dengan etos kerja. Kerja apapun itu ha
rus dilakuakan dengan sungguh-sungguh. Kalau menyapu ya harus bersih, dimanapaun aturannya seperti itu. Lalu kenapa harus ada ancaman mendapat suami brewokan ? Jaman dulu orang brewokan diidentikkan dengan orang jahat, pelaku kriminal, jadi para gadis yang jaman dulu tugasnya hanya bersih-bersih rumah ditaku-takuti dengan pria brewokan itu. Hal ini juga sudah tidak pas diterapkan di masa sekarang. Pertama karena sekarang yang namanya orang jahat belum tentu brewokan ( koruptor gak brewokan juga nyikat duit rakyat), justru yang brewokan dianggap seksi  karena sekarang anak laki-laki juga sering menyapu atau membersihkan rumah, kalau tidak bersih masak iya istrinya besok brewokan?

2.      Mitos : Terong dapat menyebabkan lemah syahwat.

Fakta : Banyak sekali rumor yang mengatakan apabila seorang lelaki suka mengkonsumsi terong berakibat pada lemah shawat / mandul. Ternyata sudah ada peneliti Dr. Fasich dari Airlangga yang menguji zat Solasodin (zat dalam buah terong) ke dalam tubuh tikus percobaan , hasil nya Tikus tersebut tetap bergairah dalam melakukan hubungan sex tetapi Tikus tersebut mengalami kemandulan sementara akibat dari Solasodin .


Dalam hal diatas dapat saya simpulkan ternyata larangan beserta kutukannya itu mengandung sebuah nasehat supaya kita lebih baik dan tidak menyepelekan dalam melakukan segala hal. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS1_BAHASA INDONESIA 2#_IKHTISAR

Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu penggunaan bahasa dan penulisan yang baik sangatlah penting supaya seseorang dapat saling berhubungan untuk menginformasikan dengan mudah dan aman di segala aspek kehidupan. Salah satunya digunakan sebagai tujuan perkuliahan, dimana tatacara penulisan bahasa yang baik dan benar sangatlah penting yaitu dengan menguasai sembilan point berikut ini.

Pertama harus mengerti dan memahami Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia. yaitu Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, Sebagai alat komunikasi,  berintegrasi dan beradaptasi sosial serta kontrol Sosial untuk Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari, Mewujudkan Seni, dan Mengeksploitasi IPTEK. Kedua kita harus memperhatikan Ragam Bahasa untuk pemakaian topik yang dibicarakan bisa berdasarkan media, Penutur, dan Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian. Ketiga melambangkan bunyi-bunyi ujaran, menempatkan tanda-tanda baca, memotong-motong suatu kata, dan menggabungkan kata-kata agar ejaan dalam penulisan tepat dan mudah dipahami.

Keempat menggunakan kata yg tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesuai yang diharapkan agar makna yang sebenarnya merujuk pada tema. Kelima, ketepatan penggunaan kalimat dalam mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan kalimat efektif dengan kaidah bahasa yang jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Keenam penggabungan beberapa Alinea dan Pengembangannya atau Paragraf dalam Memisahkan perhentian secara wajar dan normal.

 Ketujuh sebelum membuat atau menyusun sebuah karangan karangan harus merencanakan dan memperhatikan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah karangan karangan. Kedelapan menyusun atau membuat Kerangka Karangan yang memuat garis - garis besar, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan ditulis atau dibahas dengan memperhatikan langkah –langkah penulisan kerangka karangan. Kesembilan mencantumkan Kutipan atau pendapat dari seseorang pengarang dan Daftar Pustaka atau daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.


Dengan menguasai dan menerapkan sembilan point diatas dapat diperoleh penyusunan gagasan sebuah tulisan yang lebih baik, dan efektif. Khususnya bagi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS